Petinju putri Aljazair, Imane Khelif, sukses merebut medali emas Olimpiade 2024. Dia sebelumnya bikin kontroversi karena diduga transgender.
Final tinju putri kelas welterweight mempertemukan Imane Khelif dengan wakil China, Yang Liu. Duel berlangsung di Paris, Sabtu (10/8/2024) dini hari WIB.
Imane tampil dominan sepanjang tiga ronde. Kelima juri kompak memberikan kemenangan angka mutlak buat petinju 25 tahun itu.
Baca juga: Polemik Tinju Wanita Olimpiade, Kala Imane Khelif & Lin Yu-ting Maju ke Final |
Kemenangan atas Liu memastikan Imane Khelif meraih medali emas Olimpiade 2024. Ini menjadi medali kedua Aljazair di Olimpiade 2024 setelah pesenam putri Kaylia Nemour meraihnya di nomor uneven bars.
Imane Khelif amat bahagia bisa mempersembahkan emas buat negaranya. Dia mengakui mimpinya meraih medali emas Olimpiade tercapai berkat kerja keras dan dukungan masyarakat Aljazair.
“Ini impian saya. Saya sangat bahagia. “Fantastis. Menakjubkan,” kata Khelif kepada BBC.
“Delapan tahun bekerja keras, tanpa tidur. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Aljazair,” sambungnya.
Baca juga: Soal Polemik Imane Khelif di Olimpiade Paris, Pelatih: Pertikaian Politik |
[Gambas:Twitter]
“Saya sangat bahagia atas penampilan saya. Saya wanita yang kuat,” Khelif menuturkan.
Imane Khelif mencuri perhatian sejak babak pertama tinju putri Olimpiade 2024. Dia dituding transgender usai mengalahkan wakil Italia, Angela Carini, hanya dalam tempo 46 detik.
Asosiasi Tinju Internasional (IBA) juga menuduh Imane Khelif sebagai sosok laki-laki. IBA mendiskualifikasi Khelif dari kejuaraan dunia tahun lalu karena gagal tes gender.
Baca juga: Asosiasi Tinju Sebut Hasil Tes Imane Khelif dan Lin Yu-ting Laki-laki |