Menyusul hasil minor di Singapore Open 2023, pelatih Herry Iman Pierngadi bakal meninjau ulang pengiriman atlet-atlet ganda putra Indonesia ke turnamen BWF.
Indonesia menurunkan enam pasang ganda putra di turnamen BWF Super 750 Singapore Open 2023. Ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Lima dari enam pasangan tersebut pada prosesnya langsung tersingkir di babak-babak awal. Fajar/Rian kalah di babak pertama oleh pasangan Inggris Ben Lane/Sean Vendy. Sementara empat pasang lainnya tumbang satu persatu di babak kedua.
Baca juga: Singapore Open 2023: Leo/Daniel Disingkirkan Wakil Malaysia |
Ganda putra akhirnya hanya menyisakan Leo/Daniel di babak delapan besar Singapore Open 2023. Sayangnya, satu-satunya wakil ganda putra Indonesia yang tersisa itu kemudian juga kalah pada laga perempatfinal, Jumat (9/6). Mereka dikalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, setelah berjuang tiga gim.
Mengevaluasi performa Kevin Sanjaya dkk, Herry IP selaku pelatih ganda putra Indonesia mengakui performa atletnya sedang tidak bagus di Singapore Open 2023. Ada kendala-kendala yang beragam.
“Ada kendala cedera, gerakan jadi tidak cepat, ada juga faktor usia, belum konsisten, atau performanya lagi menurun. Ini memang harus dipikir matang, tidak bisa dipaksakan,” kata Herry dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6/2023).
Baca juga: Hasil Singapore Open 2023: Leo/Daniel Kecewa |
Atas dasar hasil di Singapore Open 2023 itu, pelatih yang dijuluki Naga Api ini bakal meninjau kembali pengaturan para pemainnya ke berbagai turnamen ke depan.
“Ke depan, pengaturan pemain untuk dikirim ke berbagai turnamen harus ditinjau. Pengiriman ini harus lebih dimatangkan lagi. Sebab, setiap pemain atau pasangan itu memiliki kondisi yang tidak sama. Harus dilihat bagaimana situasi dan kondisi, juga kepentingannya,” ujarnya.
“Kami tidak saja harus mengejar hasil akhir tetapi juga jangan lupakan prosesnya. Masih banyak turnamen di depan. Saat kalah, jangan panik dan harus dicari apa penyebabnya. Bila menang, ya disyukuri dan tetap harus dievaluasi,” dia mempertegas.
Peninjauan sendiri berpeluang dilakukan setelah Indonesia Open 2023 Jakarta. Namun ia berharap ada hasil maksimal yang dipersembahkan atletnya sata bertanding di rumah sendiri.
“Setelah ini, pemain akan tampil ke Indonesia Open. Semoga dengan dukungan penonton, para pemain lebih termotivasi dan lebih bersemangat lagi untuk tampil lebih baik di Jakarta. Semoga semua pemain bisa tampil lebih maksimal di Jakarta dan bisa juara,” Herry mengharapkan.
(mcy/krs)