Menpora Dito Ariotedjo menegaskan bakal menghukum cabang-cabang olahraga yang gagal mencapai target di Asian Games 2023. Seperti apa?

Indonesia mematok target merebut minimal delapan medali emas dan finis peringkat ke-12, sebelum kemudian Presiden RI Joko Widodo meminta Tim Indonesia menembus 10 besar.

Tapi jangankan mewujudkan target 10 besar Asia, Merah-Putih justru kesulitan mewujudkan target delapan medali emas. Cabang- cabang olahraga yang diandalkan gagal menyumbang emas, bahkan ada yang tak mampu sumbang medali.

Indonesia harus puas menempati peringkat ke-13 dengan merebut tujuh medali emas, yakni dari cabang olahraga menembak, satu dari wushu, balap sepeda BMX, angkat besi, panjat tebing, dan perahu naga.

Sejumlah cabor yang tak mampu mewujudkan target adalah bulutangkis, perahu naga, sepak takraw, karate, jujitsu, kano, taekwondo hingga Esports.

“Badminton itu menargetkan tiga medali emas dari PBSI, tapi tidak mendapat medali sama sekali. Dragon boat sebenarnya meleset sedikit, sepak takraw target satu emas tapi dapat dua silver. Lalu karate (target) 1 emas tapi dapat 1 perak, jujitsu target satu perak tapi nol. Cabang voli target satu perak tapi tidak dapat, kano juga 1 perak, taekwondo juga nol, Esports juga nol,” kata Dito saat dijumpai di kantor Kemenpora.

“Nah, ini pasti akan kami evaluasi dan juga akan ada pertanggungjawaban, dan pastinya sebagai catatan ke depan,” lanjutnya.

Dito juga menyebutkan bakal ada hukuman yang akan diberikan kepada induk cabor yang gagal.

“Pasti punishment-nya itu akan terkait dengan program Pelatnas dan juga masalah support dari pemerintah untuk multievent berikutnya. Tapi ini pasti akan kami rapatkan dulu dengan para cabor. Kita lihat nanti,” kata politikus Golkar tersebut.

“Enggak (tidak diberangkatkan ke multievent berikutnya), pasti ada adjustment tapi mungkin untuk pastinya rapat dulu,” menyoal punishment lainnya.

(mcy/mrp)